Sunday, February 8, 2015

Etika Guru Menurut Hasyim Asy’ari

Ada dua puluh etika guru terhadap dirinya sendiri yaitu :
  1. Agar selalu istiqomah dalam muraqobah kepada Allah SWT.
  2. Senantiasa berlaku Khauf (takut kepada Allah) dalam segala ucapan dan tindakan.
  3. Senantiasa bersikap tenang.
  4. Senantiasa bersikap wara’ (meninggalkan perkara syubhat dan meninggalkan perkara yang tidak bermanfaat).
  5. Selalu bersikaf tawadlu’ (merendahkan diri terhadap mahluk dan melembutkan diri kepada mereka, atau patuh kepada kebenaran, dan tidak berpaling kepada hikmah, hukum dan kebijaksanaan).
  6. Selalu khusyu’ kepada Allah SWT.
  7. Menjadikan Allah sebagai tempat meminta pertolongan dalam segala keadaan.
  8. Tidak menjadikan ilmunya sebagai tangga untuk mencapai keuntungan duniawi.
  9. Tidak diskriminatif terhadap murid.
  10. Bersikap zuhud dalam urusan dunia sebatas apa yang ia butuhkan.
  11. Menjauhkan diri dari tempat yang rendah dan hina menurut manusia.
  12. Menjauhkan diri dari tempat-tempat kotor dan maksiat.
  13. Agar selalu menjaga siar-siar islam dan zahir-zahir hukum, seperti shalat berjamaan di masjid.
  14. Menegakkan sunnah-sunnah dan menghapus segala hal yang mengandung unsur bid’ah.
  15. Membiasakan melakukan hal sunnah yang bersifat syari’at.
  16. Bergaul dengan ahlak yang baik.
  17. Membersihkan hati dan tindakannya dari akhlak yang jelek dan dilanjutkan dengan perbuatan yang baik.
  18. Senantiasa bersemangat untuk mengembangkan ilmu dan bersungguh-sungguh dalam setiap aktivitas ibadah.
  19. Tidak boleh membeda-bedakan status, nasab, dan usia dalam mengambil hikmah dari semua orang.
  20. Membiasakan diri untuk menyusun atau merangkum.
 K.H. Hasyim Asy’ari memberikan pedoman bagi guru yang hendak mengajar, yaitu ketika akan berangkat ke ruangan (majlis ilm) :
  1. Mensucikan dirinya dari hadas dan kotoran
  2. Memakai harum-haruman
  3. Memakai pakaian yang layak sesuai dengan mode zamannya dengan  maksud untuk mengagungkan ilmu dan menghormati syariat.
  4. Berniat menyebarkan ilmu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menegakkan agama Allah serta menyampaikan hukum-hukum Allah.
  5. Berniat untuk menunjukkan kebenaran dan kembali kepada kebajikan.
  6. Berkumpul bersama untuk berzikir kepada Allah SWT.
  7. Menyebarkan kedamaian kepada kawan-kawan muslimin.
  8. Mendo’akan ulama terdahulu.
 Saat masuk ruangan (majlis ilm)
  1. Mengucapkan salam dengan tenang, tawadlu’ dan khusu’.
  2. Duduk ditempat yang bisa dilihat oleh semua murid.
  3. Bersikap lemah lembut kepada yang lain dengan menghormati dengan tutur kata yang lembut, wajah berseri-seri dan hormat.
 Saat memulai mengajar
  1. Memulai belajar dengan membaca ayat Al-Qur’an untuk mencari barokah.
  2. Mendahulukan materi yang dianggap penting, dan tidak memperpanjang pelajaran sehingga membosankan atau meringkasnya.
  3. Jangan mengeraskan suara secara berlebihan atau memelankannya sehingga tidak terdengar, namun sebaiknya suara itu tidak melebihi majelis.
  4. Menjaga majelis dari kesalahan.
  5. Menekankan agar tidak membahas secara berlebihan atau menunjukkan tata krama yang jelek ketika membahas suatu pelajaran.
  6. Apabila ditanya tentang sesuatu yang belum diketahui, maka hendaknya dijawab “saya tidak tahu, atau saya tidak mengerti, karena sebagian dari ilmu adalah menyatakan saya tidak mengerti “.
  7. Hendaknya menunjukkan kasih sayang kepada orang baru yang hadir di majelis.
  8. Hendaknya memulai pelajaran dengan membaca basmalah.
  9. Jika tidak menguasai materi, maka hendaknya jangan mengajar atau mengajarkan sesuatu yang tidak tahu karena hal itu termasuk mempermainkan agama dan merendahkan diri dihadapan manusia.

No comments:

Post a Comment